Rabu, 20 November 2013

Kebiasaan Orang Indonesia Menurut Orang Jepang

Profesor Nagano, Staf pengajar Nihon University,
memberikan kuliah intensive course dalam bidang
Asian Agriculture di IDEC Hiroshima University.
Beliau sering menjadi konsultan pertanian di
negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Ada
beberapa hal menggelitik yang beliau itarakan
sewaktu membahas Indonesia. Berikut adalah
uraiannya :

Orang Indonesia suka rapat dan membentuk
berbagai macam panitia
Setiap ada kegiatan, orang Indonesia selalu rapat
terlebih dahulu, tentunya dengan konsumsi.
Setelah Rapat, dibentuklah kepanitiaan.

Kemudian, diskusi berulang kali, saling kritik, dan
setiap orang merasa idenya yang paling benar.
Akhirnya, pelaksanaan tertunda. Padahal, tujuan
program tersebut sebenarnya baik
BJK (Budaya Jam Karet)
Selain beliau, saya sudah beberapa kali bertemu
dengan orang asing yang pernah ke Indonesia.
Ketika saya tanya "Kebudayaan apa yang
menurut Anda terkenal di Indonesia?"
Dengan Spontan, mereka menjawab "Jam Karet".
Saya tertawa, tetapi sebetulnya malu dalam hati.
Sudah sebegitu parahkah disiplin kita?
Kalau bisa dikerjakan besok, mengapa tidak?
Jika orang lain berprinsip, kalau bisa dikerjakan
sekarang, mengapa ditunda besok? Namun,
prinsip orang Indonesia malah "Kalau bisa
dikerjakan besok, mengapa tidak?" Saya pernah
malu oleh tudingan sensei saya sendiri tentang
orang Indonesia. Beliau mengatakan, orang
Indonesia mempunyai budaya menunda-nunda
pekerjaan.
Umumnya, Tidak mau turun ke lapangan
Beliau mencontohkan ketiak dia hendak
memberikan pelatihan kepada para petani.
Pendamping beliau dari direktorat pertanian
datang dengan safari lengkap. Padahal sensei
saya sendiri sudah datang dengan pakaian kerja
serta sepatu bot.
Pejabat tersebut hanya memberikan petunjuk
tanpa turun ke sawah. Mengapa? Karena mereka
datang dengan memakai safari, bahkan ada yang
berdasi. Begitulah beliau menggambarkan orang
Indonesia yang hebat sekali dalam bicara dan
memberikan instruksi, tetapi jarang yang mau
turun langsung ke lapangan.
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita sudah
terlalu sering dininabobokan oleh istilah Indonesia
kaya, masyarakatnya suka gotong royong, ada
Pancasila, agamanya kuat, dan lain-lain. Itu
hanya istilah, kenyataanya bisa kita lihat sendiri.
Ternyata negara kita hancur-hancuran. Bahkan
susah untuk bangkit kembali. Kemana sifat
gotong royong yang membuat negara, seperti
Korea, bisa bangkit kembali? Kita selalu senang
dengan istilah tanpa aksi. Kita terlalu banyak
diskusi, saling lontar ide atau kritik sehingga
akhirnya waktu terbuang percuma tanpa berbuat
apa-apa. Kita ramai berbicara lebih dahulu, tapi
sayangnya tidak ada tindak lanjutnya.
Kapan kita akan sadar dan introspeksi akan
kekurangan-kekurangan kita dan tidak selalu
menjelek-jelekkan orang lain? Selama pertanyaan
belum terjawab, kita akan terus seperti ini.
Menjadi negara yang katanya sudah mencapai
titik minimal untuk disebut sebagai negara
beradab dan tetap terbelakang di segala bidang.
Mudah mudahan pernyataan beliau menjadi
peringatan bagi kita semua, terutama saya
pribadi agar bisa lebih banyak belajar dan mampu
mengubah diri untuk menjadi yang lebih baik.
Merasa indonesia, silahkan baca. Jangan
mengumpat negara lain (Malaysia etc) sebelum
melihat negara sendiri. Jangan menghakimi orang
lain sebelum menghakimi diri sendiri. Kita berkata
negara sana adalah negara maho yang gak
berperikemanusiaan, gak bisa menggunakan
waktu, selalu berbicara tapi gak bertindak.
Padahal kita sendiri seperti itu, malah lebih buruk
dari itu, gak mau mengakui kesalahan sendiri dan
melemparnya ke tempat lain.
sumber http://forum.viva.co.id/aneh-dan-
lucu/603436-kebiasaan-orang-indonesia-
menurut-orang-jepang-indonesian-must-
read.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar